Membuat Paragraf dengan Pola Deduksi, Induksi, dan Campuran
Pembahasan Pola Pengembangan Paragraf dalam Bahasa Indonesia Lengkap - Membuat suatu paragraf tidaklah sulit tetapi tidak juga mudah. Tahukah Anda? Ada beberapa pola pengembangan paragraf yang dapat kita gunakan untuk membuat paragraf, yaitu pola deduksi, induksi, dan campuran. Bagaimanakah cara membuat paragraf dengan pola - pola tersebut ? Berikut adalah pembahasannya.
Paragraf adalah kumpulan kalimat yang saling berkait, dan padu membentuk suatu gagasan utuh. Dalam proses pembuatannya, diawali dengan sebuah gagasan utama yang nantinya akan dikembangkan dengan beberapa kalimat penjelas. Proses pengembangan paragraf ini disebut juga dengan pola pengembangan paragraf.
Ada tiga jenis pola pengembangan paragraf, yaitu pola induksi, deduksi dan pola campuran. Lalu, bagaimanakah cara mengembangkan suatu gagasan utama menjadi sebuah paragraf utuh dengan pola tersebut ? Nah, Mari langsung saja kita mulai pembahasannya !
Pola Deduksi
Paragraf yang dikembangkan dengan pola ini diawali dengan gagasan umum yang kemudian akan dikembangkan menjadi beberapa gagasan khusus. Pola ini disebut juga dengan pola umum – khusus.
Pertama kita tentukan terlebih dahulu gagasa utama paragraf yang akan dibuat, lalu bentuk ke dalam suatu kalimat utama atau kalimat umum. Setelah itu, kembangkan gagasan utama dengan beberapa gagasan khusus yang merupakan gagasan pendukung. Kemudian, kembangkan menjadi satu paragraf utuh dengan menggabungkan kalimat utama dan kalimat penjelas dengan konjungsi yang tepat.
Contoh :
Gagasan utama/umum : Rokok berbahaya bagi kesehatan
Kalimat utama : Merokok dapat menyebaban beberapa masalah bagi kesehatan tubuh kita.
Gagasan penjelas/Khusus :
Rokok menyebabkan kanker paru – paru
Rokok mengakibatkan serangan jantung
Rokok dapat menggangu kehamilan dan janin.
Kemudian kembangkan menjadi satu paragraf utuh !
Contoh paragraf:
Merokok dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan bagi tubuh kita. Kandungan zat – zat berbahaya yang ada di dalam rokok akan menyebabkan tumbuhnya sel – sel kanker pada paru – paru, sehingga paru – paru akan menghitam dan kehilangan fungsinya sebagai alat pernafasan. Selain itu, merokok juga dapat menyebabkan sistem kerja jantung meningkat dan membuat jantung terus menerus memompa darah dengan frekuensi yang sangat cepat. Akibatnya, para perokok sangat rentan mengalami serangan jantung. Bahkan, bagi wanita, rokok dapat menggangu kehamilan dan janin mereka, alhasil dapat memungkinkan terjadi hal – hal yang tidak diinginkan, seperti keguguran atau cacat pada bayi mereka.
Pola Induksi
Pola induksi adalah cara pengembangan paragraf dengan diawali beberapa hal atau gagasan khusus terlebih dahulu dan kemudian diarahkan ke dalam sebuah hal atau gagasan umum pada bagian akhir paragraf. Pola ini sering disebut juga dengan pola khusus – umum.
Untuk membuat paragraf dengan pola ini sama halnya dengan cara yang ada pada pola deduksi, yaitu dengan menentukan gagasan utama dan gagasan – gagasan penjelasnya terlebih dahulu. Namun, urutannya dibalik. Pada pola ini gagasan utama diletakkan di akhir.
Contoh:
Gagasan khusus :
Teluk Pahawang memiliki pemandagan yang indah.
Teluk Pahwang sangat bersih.
Teluk Pahwang dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas dan olahraga air.
Gagasan umum: Teluk Pahwang tempat wisata favorit
Kalimat utama : Teluk Pahwang menjadi salah satu tujuan utama bagi para pelancong.
Kemudian susun menjadi satu paragraf utuh !
Contoh paragraf:
Teluk Pahawang sangat terkenal akan keindahan lautnya. Pasirnya yang putih dan air laut yang biru merupakan perpaduan nan cantik yang terlukis dari teluk ini. Selain cantik, Teluk Pahawang juga sangat terjaga akan kebersihannya. Hampir tidak ditemukan sampah yang berserakan di sepanjang bibir pantai. Hal ini membuat ekosistem pantai tetap terjaga. Disamping itu, Teluk Pahawang juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti cottage, toilet, dan tempat makan. Di teluk ini juga terdapat berbagai macam olahraga air yang sangat menyenangkan seperti Banana Boat, Snorkeling, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, Teluk pahwang menjadi salah satu tujuan utama bagi para pelancong.
Pola Campuran
Pola campuran adalah gabungan dari pola deduksi dan induksi. Paragraf ini diawali dengan gagasan umum kemudian dikembangkan ke dalam beberapa gagasan khusus dan diarahkan kembali pada gagasan utama pada bagian akhirnya. Pola ini disebut juga dengan pola umum – khusus – umum.
Untuk membuat paragraf dengan pola ini, Anda harus membuat dua buah gagasan utama dan beberapa gagasan pendukung lainnya.
Contoh:
Gagasan utama : Tempe adalah makanan favorit bagi setiap orang.
Kalimat utama : Tempe merupakan makanan favorit bagi semua orang
Gagasan penjelas:
Tempe memiiki kandungan protein yang cukup tinggi.
Tempe dapat menggantikan daging.
Harga tempe sangat murah.
Gagasan utama : Tempe dapat ditemukan di mana saja.
Kalimat utama : Tempe dapat kita jumpai di mana saja.
Kemudian susun menjadi satu kalimat utuh !
Contoh paragraf
Tempe merupakan makanan favorit bagi semua orang. Hampir semua orang menyukai tempe dikarenakan memiliki kandungan protein yang sangat tinggi Seperti yang telah kita ketahui, protein adalah salah satu zat yang berguna bagi tubuh. Karena kandungan protein yang cukup tinggi, tempe dapat menggantikan peran daging. Hal ini sangat bagus bagi orang – orang yang menghindari daging baik sebagai vegetarian atau untuk menghindari kolesterol yang ada pada daging. Terlebih lagi, harga tempe sangat murah dan dapat terjangku bagi siapapun. Orang kaya, maupun tidak, semuanya dapat mengkonsumsi tempe. Oleh karena itu, tempe dapat kita jumpai di mana saja.
Nah, sudah jelaskan penjelasan mengenai pengembangan paragraf kali ini ? Intinya, paragraf dalam bahasa Indonesia dikembangkan dengan pola induksi, deduksi, dan campuran sehingga menjadi satu paragraf yang utuh.
Sampai di sini perjumpaan kita kali ini, semoga artikel mengenai pembahasan pola pengembangan paragraf ini dapat berguna bagi Sobat semua. Terimakasih telah berkunjung dan temukan pula artikel - artikel menarik lainnya.
Belum ada Komentar untuk "Membuat Paragraf dengan Pola Deduksi, Induksi, dan Campuran "
Posting Komentar