Fungsi Partikel -kah, -lah, -tah, dan -pun dalam Kalimat

Penjelasan Penggunaan Partikel -kah, -lah, -tah, -pun dalam Kalimat Bahasa Indonesia - Sobat, tentunya kita sering sekali mendengar tentang partikel di dalam kalimat bahasa Indonesia. Namun, tahukah Sobat apakah kegunaan dari partikel-partikel tersebut ? Nah, kali ini kita akan membahas lengkap mengenai partikel dimulai dari definisi, fungsi, dan contoh kalimat menggunakan partikel -kah, -lah, -tah, dan -pun. 

Selamat membaca !

A. Pengertian partikel

Partikel merupakan sebuah penegas apabila diikuti atau mengikuti kata lainya. Kata yang beriringan dengan partikel  biasanya di gunakan untuk menegaskan suatu pernyataan. Bentuk dari partikel sangatlah ringkas dan singkat, serta memiliki fungsi sebagai penampil unsur yang diiringinya. 

Dalam kaidah EYD Bahasa Indonesia, terdapat empat partikel yang biasa digunakan, yaitu –kah, -lah, -tah, -pun.  Masing – masing partikel memiliki arti serta fungsi yang berbeda. Berikut ini merupakan penjelasan ke-empat partikel tersebut.

B. Penjelasan jenis-jenis partikel

a. Partikel –kah

Partikel –kah biasanya digunakan dalam kalimat tanya, selain itu –kah juga berfungsi untuk menegaskan kalimat tanya atau interogatif tersebut. 

Baca Juga

Berikut merupakan fungsi dari partikel –kah;

1. Merubah kalimat pernyataan atau deklaratif menjadi kalimat tanya atau interogatif. 

Contoh: 
  1. Gadis itu kah yang kau incar selama ini?
  2. Diakah pemilik kebun yang penih dengan tanaman rempah – rempah ini?
  3. Masih hidupkah korban kecelakaan tersebut?

Dapat kita lihat dari contoh tersebut bahwa partikel –kah telah merubah kalimat pernyataan seolah-olah mejadi kalimat tanya. 

2. Membuat kalimat tanya/interogatif lebih baku dan sopan

Contoh:
  1. Apakah benar bahwa saudara telah mengambil  dana pajak negara?
  2. Kapankah acara pernikahan anak anda akan dilaksanakan?
  3. Dimanakah tempat dokter itu praktek? 
Berdasarkan contoh tersebut di atas, dapat kita lihat bahwa kalimat-kalimat tanya tersebut terlihat lebih formal. Akan tetapi, kalimat – kalimat tersebut biasanya hanya diucapkan atau dituliskan dalam konteks formal, sedangkan dalam konteks informal jarang digunakan.

3. Memperjelas kalimat tanya yang tidak memiliki kata tanya.

Contoh:  
  1. Akankah datang gadis itu nanti malam?
  2. Bisakah tidur kau malam tadi?
  3. Akankah botol itu jatuh?

Jika kita lihat contoh di atas tidak memiliki kata tanya, akan tetapi kalimat – kalimat di atas dipertegas dengan partikel –kah di dalamnya.
 

b. Partikel –lah

Partikel –lah biasanya digunakan dalam kalimat perintah/imperatif atau pernyataan/deklaratif untuk;
 

1. Memperhalus nada perintah dalam kalimat perintah. 

Contoh:
  1. Pergilah ketempat dimana kau membeli baju itu.
  2. Berjalanlah bersama pria tinggi itu
  3. Peganglah tali ini erat – erat agar kau tidak jatuh.

Penambahan partikel –lah dalam kalimat – kalimat tersebut membuat nada kalimat imperatif menjadi lebih halus dari dibandingkan tanpa pertikel –lah, seperti “ pergi ketempat dimana kau membeli baju itu” kalimat ini terdengar lebih kasar.

2. Memberi ketegasan lebih pada kalimat pernyataan. 

Contoh: 
  1. Dari bukti-bukti tersebut, maka jelaslah kau dalang dari kasus ini.
  2. Berkat kata – katamu tersebut, tenanglah sudah perasaanku
  3. Setelah dia di operasi, selamatlah ia dari ancaman maut.

Dapat dilihat dari contoh di atas, kalimat – kalimat tersebut menjadi lebih tegas atau lebih pasti.

3. Memberi tekanan pada kata ganti orang [biasanya yang berada di depan kalimat]

  1. Kamulah yang telah mencuri hatiku selama ini
  2. Dialah yang membunuh orang tua itu
  3. Dirinya lah yang mengisi hati ibuku

 

c. Partikel –tah

Partikel –tah biasanya digunakan dalam kalimat tanya atau interogatif.  kalimat tanya yang diikuti oleh partikel –tah bersifat retoris, yang berarti bahwa kalimat tanya tersebut tidak membutuhkan atau mengharapkan sebuah jawaban. 

Penggunaaan partikel ini sudah jarang, biasanya hanya ditemukan dalam sastra – sastra lama. 

Contoh:
  1. Apatah pentingnya diriku di dalam dunia ini?
  2. Siapatah diriku tanpa hadirmu?
  3. Manatah keindahan yang kau kata dulu?

 

d. Partikel –pun  


Partikel –pun biasanya di pakai dalam kalimat deklaratif yang mana berfungsi sebagai; 

1. Menegaskan atau mengeraskan makna kata yang diiringinya. 

Contoh:
  1. Kami pun meninggalkan kota itu dengan selamat
  2. Dia pun membawa sejumlah uang untuk menghidupi keluarganay
  3. Aku pun terkapar di sisi truk

2. Memberikan makna perlawanan terhadap sesuatu. 

Contoh:
  1. Mendaki gunung api pun akan kulakukan
  2. Sampai mati pun tidak akan aku restui pembangunan rumah itu
  3. Biarpun ia telah mendapatkan uang, takdir telah mengambil nyawa istrinya.

3. Memberikan tanda bahwa sesuatu telah dimulai, apabila di iringi partikel –lah atau bisa disebut juga aspek inkoatif. 

Contoh:
  1. Aku pun berhentilah di tengah jalan tersebut
  2. Andre pun duduklah bersama gelandangan tua itu
  3. Kemudian, hujan pun turunlah diserambi kota mekah itu.


Demikianlah penjelasan kali ini mengenai penggunaan partikel -kah, -lah, -tah, dan, -pun dalama bahasa Indonesia. Nah, setelah membaca artikel kali ini, tentunya Sobat telah mengetahui cara memakai partikel-partikel dalam bahasa Indonesia, seperti
-kah, -lah, -tah, dan, -pun.

Semoga artikel kali ini dapat menjadi manfaat yang baik untuk Sobat semua. Terimakasih telah membaca dan sampai jumpa kembali pada artikel-artikel menarik lainnya.

Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "Fungsi Partikel -kah, -lah, -tah, dan -pun dalam Kalimat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel