Cerpen tentang Kasih Sayang Kedua Orang Tua Terbaik
Contoh Cerita Pendek tentang Kasih Ibu dan Ayah - Halo Sobat ! Jumpa lagi dalam artikel kali ini yang akan menyajikan sebuah cerpen atau cerita pendek yang mengisahkan kasih sayang orang tua terhadap anaknya yang tidak mengenal status apapun.
Tanpa berama - lama lagi, berikut ini adalah cerpen tentang kasih orang tua kepada anaknya. Selamat membaca !
KASIH SAYANG ORANG TUA
Di suatu daerah, tinggallah sepasang suami istri yang memiliki anak sebanyak tiga orang. Anak yang pertama dan kedua sudah sekolah SMA. Anak yang ke tiga sudah duduk di bangku SMP. Mereka hidup dengan bahagia dan saling menyayangi. Suatu pagi, sang istri mendengar bayi sedang menangis merintih kedinginan di depan rumah. Karena penasaran dia mencari suara tersebut dan menemukan bayi perempun tegeletak di depan rumah. Setelah menunjukkan pada suami ada seorang bayi perempuan di depan rumah, mereka merasa iba. Akhirnya mereka mengangkat bayi tersebut menjadi anak mereka dan memberinya nama Anisa. Tak berapa lama, mereka pindah rumah karena sang suami mendapat pekerjaan di daerah lain.
Hari terus berganti, mereka sangat menyayangi Anisa. Dia pun tumbuh menjadi anak yang cantik. Semua kakak-kakanya pun menyayangi Nisa dengan tulus tidak menganggap bahwa dia anak pungut. Nisa menjadi anak yang dimanja, karena dia anak bungsu. Semua keinginan Nisa selalu terpenuhi. Nisa disekolahkan di sekolah yang bagus. Dia bahagia memiliki keluarga yang selalu menyayanginya,
Namun sifat Nisa kadang buruk. Dia suka melawan kepada orang tuanya tanpa sadar bahwa dia hanya anak pungut. Dia suka meminta barang-barang agar bisa menyamai teman-temannya yang gaul. Orang tuanya pun tak kuasa menolak permintaan Anisa. Mereka selalu berusaha memenuhi keinginan anaknya tanpa memperdulikan bahwa dia hanyalah anak pungut. Pada saat Anisa sudah memasuki bangku kuliah, Anisa meminta sepeda motor kepada orang tuanya. Namun, orang tuanya belum memiliki uang dan meminta anaknya untuk bersabar, tapi Nisa tidak mau bersabar. Dia terus meminta orang tua. Akhirnya orang tua tersebut menghubungi kakak Anisa meminta pendapat bahwa Anisa meminta motor dan mereka belum memiliki uang. Atas kesepakatan kakak- kakak, Anisa dibelikan motor baru.
Beberapa tahun kemudian, Nisa sudah cukup dewasa dan sudah memiliki calon pendamping. Calon pendamping Nisa kemudian dikenalkan kepada orang tua. Calon Nisa bernama Adi. Dan atas kesepakatan keluarga Nisa dan Adi diijinkan menikah. Prosesi lamaran sudah digelar, kemudian tanggal pernikahan pun sudah ditetapkan. Semenjak akan menikah, Nisa menjadi anak yang santun dan sedikit berubah. Orang tua Anisa berniat untuk menceritakan siapa Anisa sebenarnya, karena mereka menganggap Nisa sudah cukup dewasa dan harus mengetahui siapa ia sebenarnya. Orang tua Nisa berunding dengan kakak Nisa.
Pada saat memasuki proses pingitan Anisa dipanggil oleh orang tua dan kakak- kakaknya untuk dinasihati orang tuanya soal pernikahan. Kemudian di situlah mereka mulai membuka jati diri Nisa saat kecil. Kisahnya saat di pungut sampai dibesarkan. Ayahnya kemudian memberi tahu siapa orang tua kandungnya dan alasan dia dibuang karena keaadaan orang tuanya yang dari segi ekonomi tidak mampu. Di situ, Nisa hanya bisa menangis meraung- raung. Nisa menyesal akan apa yang telah dilakukan kepada orang tuanya.
Dia merasa menjadi anak yang tidak tahu diri karena sudah dipungut dan dibesarkan dengan kasih sayang, tapi dia suka melawan dan meminta sesuatu tanpa memandang keadaan orang tua. Nisa kemudian meminta maaf dan menyesali perbuatannya selama ini. Nisa merasa takut untuk menceritakan siapa dia sebenarnya kepada Adi. Nisa seolah menghilang tanpa kabar dan membuat Adi bingung. Setiap hari menjelang pernikahan dia hanya murung di dalam kamar. Takut dan menyesali perbuatannya dulu yang tidak baik kepada orang tuanya itulah yang dia lakukan. Ibu menasihati Nisa untuk tidak seperti itu, Ibu mengatakan bahwa Nisa akan selalu menjadi anak ayah dan ibu sampai kapan pun bukan anak pungut.
Nisa semakin sayang kepada orang tuanya. Saat Adi datang ke rumah mencari Nisa, dia kaget dengan Nisa. Dalam hatinya bertanya, mengapa mau nikah kok malah sedih dan tak ada kabar. Akhirnya setelah dijelaskan oleh ayah dan kakak- kakak Nisa, Adi pun mengerti. Adi tidak seperti apa yang dipikirkan oleh Nisa. Adi dan Keluarganya menerima Anisa tanpa melihat latar belakang Nisa. Akhirnya mereka pun melangsungkan pernikahan dengan rasa bahagia.
****
Demikianlah artikel kali ini yang menyajikan sebuah cerita pendek tentang kasih sayang ayah dan ibu yang tidak terbatas oleh apapun. Oleh karena itu, sayangilah orang tua kalian seperti mereka menyayangi kalian pada saat kecil
Sampai di sini dahulu perjumpaan kita kali ini. Semoga cerita pendek tentang kasih sayang orang tua ini bermanfaat dan dapat mengibur Sobat semua. Terimakasih telah berkunjung dan temukan pula cerpen - cerpen menarik lainnya di dalam blog kami.
Belum ada Komentar untuk "Cerpen tentang Kasih Sayang Kedua Orang Tua Terbaik"
Posting Komentar